Mon. Dec 9th, 2024

    Jum’at, 23 Juni 2023

    Oleh : Moh.Helman Sueb

    Setiap pagi ayam jantan berkokok tanda memasuki pagi, betinanya berkotek sambil menghibur delapan anaknya yang sedang bersenyum gembira karena kehangatan dan sebentar lagi akan keluar dari kandangnya, sebagaimana setiap hari dilakukannya. Semua ayam-ayam itu, bersenyum sambil menari  menanti munculnya matahari. Tentu rasa keindahan ada dalam diri kita termasuk hembusan angin yang menyegarkan dapat juga membuat kita bersenyum. Sendiri.

    Seorang ibu yang sukses melahirkan banyinya, dia akan bersenyum ketika disodorkan bayi mungilnya, sehingga bayi mungil itupun ikut bersenyum, suaminya kelihatan sumringah tidak gelisah lagi, orang yang berada di sekitarnya pun ikut bersenyum. Senyuman sangat bermanfaat bagi yang terbiasa senyum dan orang yang diajaknya. Ini bukan hal yang remeh , tetapi tersenyum adalah contoh dan perintah dari baginda Rasulullah Saw. idola kita semua.

    Rumah Sakit Muhammadiyah Babat mengadakan olah senyuman, semacam workshop senyuman bagi karyawannya, tujuan jelas agar peserta memiliki refleksi bersenyum, seperti wajah IRowati dan IRoman yang menebar senyum tanpa beban  di  layar kaca di dunia maya, juga di dunua nyata. Direktur Rumah Sakit tampak gembira, karena refkeksi senyum karyawannya setelah mengikuti olah senyum, benar-benar terbukti ampuh. Dia merasa tidak rugi, jika rumah sakit mengeluarkan uang jutaan, yang penting pelayanan semakin bagus.

    Refleksi senyum yang telah menyatu dalam diri seseorang bernilai mahal, karena mempunyai efek yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sampai – sampai Nabi Muhammad Saw .berssbda, ,senyummu pada wajah ssudaramu , shodaqoh., HR. Tirmidzi. Suatu pesan yang dasyat karena kebermanfaan yang luar biasa, yang berdampak positif terhadap sesama melalui senyuman.

    Jika mengingat kembali pandemi covid 19, dengan adanya himbauan society distancing, efeknya menembus pada semua orang semua orang, tak terkecuali sesama muslim, yang kini punya penampilan beda. Perubahan itu, bukan hanya berjabat tangan dengan tolakan yang dapat membuat hati sakit, dengan pandangan kurang bersahabat, bagaimana jika kita diperlakukan seperti itu, maka bersenyumlah, itu lebih baik karena itu, termasuk manajemen senyum dan tetap menjaga perintah baginda Rasul Saw.

    Menghilangkan senyuman berarti kerugian yang sangat besar, karena kehilangan senyuman akan berakibat dan berpeluang besar dalam menanamkan kebencian dan berprasangka buruk terhadap sesama. Berbahagialah jika kita tetap mempunyai amunisi senyum ketulusan, tak hilang karena society distancing. Semoga Allah memberikan kesehatan dan tambahnya kebaikan di setiap langkah  kita.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    By Helman Sueb

    Tentang Saya Moh.Helman Sueb, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

    4 thoughts on “Bersenyumlah !”

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *