KECERDASAN IBRAHIM
Oleh : Moh.Helman Sueb
Ketergantungan pada sesuatu, akan menumbuhkan kita cinta yang menggebu, pasti kita tidak ingin ditinggalkan, sebab sesuatu itu akan menjadikan gelisah juga, apabila hilang dari pandangan kita. Di samping itu, kita akan rela berkorban karenanya, serta kita akan marah jika ada yang mengganggunya.
Ibrahim muda, terheran-heran melihat umat yang sudah bingung untuk mencari Tuhan mereka yang benar dan mereka tidak membutuhkan pencarian yang rumit. Mereka cukup mengikuti apa kata nenek moyanya, kalau nenek moyang mereka bertuhankan berhala, maka mereka ikutan menyembah berhala.Tidaklah heran, karena mereka sangat menggantungkan berhala. Segala keinginan mereka, berbisnis, mencari jodoh, mencari kerja,naik pangkat, ingin jabatan yang basah, terlebih dulu minta restu pada berhala.
Proses pencarian Tuhan yang sangat cerdas, sehingga menjadikan dirinya menyimpulkan bahwa Tuhan yang patut disembah hanyalah Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang menciptakan bintang, bulan dan matahari. Ayahnyapun dikenalkan dengan Tuhan yang patut disembah. Namun Ibrahim, malah diusir dan berpisahlah dia dengan ayahnya, seolah dalam hatinya,”tak apalah karena saya berada dalam jalan yang benar.” Dia manusia pilihan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, maka dia berkurban untuk membuktikan cinta-Nya kepada -Nya.
Berhala-berhala yang dihancurkannya menjadi sebab Ibrahim dibakar raja Namrud, namun Allah Subhaanahu wa Ta’ala menolong, dia tidak terbakar. Inilah pelajaran berharga, bahwa siapa yang menolong agama Allah Subhaanahu wa Ta’ala pasti ditolong-Nya. ” Wahai orang – orang yang beriman jika kalian menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan akan dikuatkan kedudukan kalian”.QS. Muhammad :7
Surga sangat didambakan para sahabat, sehingga mereka rela berkorban dengan hartanya maupun jiwanya untuk mentauhidkan Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Terkadang untuk mendapatkan mereka merasakan kepedihnya akibat siksaan, sehingga mereka yakin dan juga membutuhkan pertolongan Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Mereka berani berkorban karena rasa cinta, ketergantungan yang tinggi karena -Nya, hanya Dialah tempat bergantung.
Di zaman now ini, banyak tuhan yang berkeliaran, ada tuhan hawa nafsu, tahta, wanita, uang, jabatan Tuhan-Tuhan ini dijadikan tuhan yang maha kuasa oleh orang-orang yang lupa Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Mereka banyak yang takluk pada tuhan-tuhan itu, karena dipandang sebagai kebutuhan dan tempat sandaran mereka. Sesungguhnya ini memberikan pelajaran, agar kita selalu menggantungkan diri kita hanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, dan menjauhkan diri dari hal-hal menjadikan sekutu-sekutu dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan keyakinan hanya Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang patut disembah kita akan selamat dari godaan-godaan dan tipu daya dunia yang sangat memikat.
Leave a Reply