Mon. Dec 9th, 2024

    [et_pb_section admin_label=”section”]
    [et_pb_row admin_label=”row”]
    [et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text admin_label=”Text”]

    BERKORBAN ATAS DASAR CINTA

    OLEH ; MOH.HELMAN SUEB

    الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

    أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

    اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

    يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

    يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا  أَمَّا بَعْدُ

    اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

    Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd. (artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya).

    Segala puji bagi Allah pemberi berbagai macam nikmat dan karunia yang tak dapat dihitung yang telah banyak dinikmati manusia, hanya saja masih banyak manusia yang enggan bersyukur kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap pada nabi akhir zaman yang syariatnya menyempurnakan syariat nabi-nabi sebelumnya yaitu mengajarkan ajaran tauhid, inilah nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

    Maasyirol Muslimin rahimakumullah !

    Alhamdulillah hari Raya Idul Adha di tahun ini, kita dapat melaksanakan shalat Idul Adha di lapangan, yang inSya’a Allah dirahmahati Allah Subhaanahu wa Ta;ala, Semoga kurban yang kita lakukan ini, benar-benar bentuk rasa cinta kita kepada-Nya, bukan kesombongan maupun agar dianggap sebagai orang yang mampu atau terkagum-kagum.

    Di hari-hari kurban (Idul Adha) tidak sedikit kita saksikan sebagian politikus maupun artis yang menampilkan keindahan dan fenomena hewan kurbannya. Ada sebagian yang menilai bahwa para artis maupun politikus tersebut sedang memasang panggung pencitraan, demikian juga pejabat, semoga apa yang mereka tampilkan dari kurban tersebut sebagai bentuk rasa cinta kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala

    Alangkah baiknya kita melakukan tadabur Q.S. al-Ĥajj/ 22: 37 untuk mengetahui hakikat kurban dan falsafah yang terkandung di dalamnya.

    لَنْ يَنالَ اللَّهَ لُحُومُها وَ لا دِماؤُها وَ لكِنْ يَنالُهُ التَّقْوى‏ مِنْكُمْ كَذلِكَ سَخَّرَها لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلى‏ ما هَداكُمْ وَ بَشِّرِ الْمُحْسِنينَ7)

    Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (Q.S. al-Ĥajj/ 22: 37).

    Pada zaman Jahiliyah mereka berkurban dengan mengoleskan  daging-daging dan darah-darah  kurban pada berhala agar apa yang dikurbankan diterima. Dalam surat Al Hajj ayat 37, dijelaskan yang akan mendapatkan ridho Allah Subhaanahu wa  Ta’ala adalah ketakwaan kita, bukan daging-daging kurban maupun darah-darah kuran. Di sinilah ada hikmah besar yang dapat kita ambil,  kita dipacu untuk meningkatkan ketakwaan kita  dalam kehidupan yang fana’ini, serta melakukan amal sholeh selama kita diberi kesempatan meraih anugrahnya.

    اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

    Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

              Ketika saudara kita yang mendapat panggilan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang kemaren melakukan wukuf di Arafah, yang berpakaian serba putih, yang melambangkan semua manusia sama keberadaannya di sisi Allah Subhaanahu wa Ta;ala , yang membedakan hanya ketaqwaannya kepada-Nya. Bukan harta, jabatan, pangkat dan semua yang dikejar-kejar manusia.
    Allah Subhaanahu wa Ta;ala mengingatkan kepada kita :

    وَاتَّقُواْ يَوْماً لاَّ تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْئاً وَلاَ يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلاَ يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ

    .” Dan jagalah dirimu dari (`azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.” QS. Al-Baqarah :   48         

    Maka  berbahagialah  bagi    mereka   yang  sejak  awal  mempersiapkan bekal  untuk  hari  kiamat,  dengan menabur  amal  sholeh dan  berhati-hati dalam  kehidupan  sehari-hari .

    اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

    Ma’asyirol muslimin  Rahimakumullah !

     Rasulullah  Shalallahu ‘alaihi  wasallam ,  menjelaskan  tentang  empat perkara  yang  akan  ditanyakan  pada  hari kiamat,  sebagaimana  sabdanya  :

    «لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ»

    “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya,  serta  tentang  tubuhnya untuk apa digunakannya”.

      Pertama : Untuk  apa  umurnya  dihabiskan. Umur yang panjang tidak  menjamin  masuk surga, sebaliknya, Umur yang pendek, bukan  pertanda  akan masuk  neraka. Dalam  pada  itu  Rasulullah  Shalawallahu  ‘alaihi   wa Sallam  bersabda :

    عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ «مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ وَشَرُّالنَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَسَا ءَ عَمَلُهُ» رواه الترمذى

              Dari Abdullah Bin Busrin Ra.Sesungguhnya orang Arab Baduy bertanya :”Wahai Rasulullah Saw. Siapa orang yang paling baik. Rasul Saw. menjawab : orang yang panjang umurnya  dan baik akhlaknya. Dan sejelek-jelek manusia adalah yang panjang umurnya dan jelek akhlaknya.HR.Tirmidzi

    Dunia  adalah  tempat  menabur  amal, maka akan menyesal bagi  mereka yang tidak melakukan amal sholeh sebagai bekalnya kelak, Allah Subhaanhu wa Ta’ala juga  mengingatkan   :

    وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحاً غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

    “ Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.QS. Faathir : 37

    اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

    Ma’asyirol muslimin rahimakumullah ! !

    Perkara  yang  akan  ditanyakan  pada hari   kiamat  yang Kedua ,   adalah : “ Untuk  apa  ilmu  yang telah   dimiliki ?  Ada orang yang berilmu tetapi menyesatkan, menipu, tidak mendekati petunjuk Allah Subhaanahu wa Ta’ala, jika seperti ini, maka ilmu ini tidak bermanfaat, meskipun yang memiliki ilmu sangat berpengaruh. Berbeda dengan orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat, dia  gunakan ilmu itu  untuk memberi manfaat diri sendiri, keluarga dan orang lain, inilah yang patut kita  contoh. Maka Nabi Muhammad Saw, mengajarkan do’a :

    اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

    Artinya: “Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” Hr. Ibnu Majah

    Hadirin yang berbahagia !

     Perkara  yang  akan  ditanyakan  pada  hari  kiamat  yang  ketiga  adalah ,  Tentang    dari mana  harta   dan  untuk  apa dibelanjakan. ?   Mencari anugrah  Allah  Subhaanhu  wa  Ta’ala tidaklah dilarang , bahkan diperintah.Allah Subhaanahu  wa Ta’ala  telah  memberikan  peringatan, sebagaimana  firman-Nya  QS. Al Baqarah : 168

    يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِين

    “. Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”

    Kita diperintahkan untuk mencari harta yang baik lagi halal, mafhumnya kita dilarang mencari harta atau anugrah Allah Subhaanahu wa Ta’ala dengan jalan haram. Perlu kita ingat juga setiap penyimpangan dalam mencari harta apa itu korupsi, mengurangi timabangan, menipu dalam perniagaan merupakan langkah-langkah syetan, maka kita dilarang mengikutinya.

                Pertanyaan  keempat  : untuk apa  badan-mu digunaka ?’ Oleh  karena itu  Allah  Subhaanahu wa Ta’ala mengharamkan  narkoba,  minuman keras ,  berzina, begadang  yang sia-sia. Serta  segala  sesuatu  yang  membahayakan.Allah  Subhaanahu  wa  Ta’ala  berfirman :QS. Al Baqarah :195

    وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

    “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

    Alhamdulillah kita masih sempat untuk bermuhasabah diri akan  kekurangan  kita,, Semoga  ilmu, umur, harta   dan  badan    yang  kita miliki ,  dapat  kita  manfaatkan  dan  mendapatkan  ridlo  Allah  Subhaanhu  wa  Ta’ala.

             اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

    Hadirin yang berbahagia !

    Sebagai akhir khutbah ini ,kita menyadari bahwa yang akan sampai keridhaan Allah Subhaanahu wa Ta’ala ketakwaan kita kepada-Nya. Marilah kita mengingat kembali hikmah dibalik menyembelih kurban, sebagaimana berikut ini :

    Pertama: Bersyukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala atas limpahan nikmat kehidupan yang diberikan-Nya.

    Kedua: Menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim –kholilullah (kekasih Allah)- ‘alaihis salaam yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihis salaam ketika hari an nahr (Idul Adha).

    Ketiga: Agar setiap mukmin mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimas salaam, yang ini membuahkan ketaatan pada Allah dan kecintaan pada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak.

    Keempat: Ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang senilai dengan hewan qurban. Ibnul Qayyim berkata, “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut.

    اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

    Marilah kita akhiri dengan memanjatkan do’a agar kita semakin dekat kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. dan berjalan sesuai dengan apa yang disyariatkn -Nya.

    إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

    اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

    رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

    رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

    رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa baarakatuh !

    Penulis : Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat

    Anggota Majlis Tabligh PCM Babat

    Anggota LPCR dan Pembinaan Masjid PDM Lamongan

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    [/et_pb_text][/et_pb_column]
    [/et_pb_row]
    [/et_pb_section]

    By Helman Sueb

    Tentang Saya Moh.Helman Sueb, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

    2 thoughts on “Khutbah Idul Adha”
    1. MasyaAllah, bersama pak kyai, serasa memperoleh petuah dan pencerahan setiap saat. matur nuwun pak kyai

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *