
Oleh : Moh. Helman Sueb
Salat merupakan ibadah yang sangat istimewa, karena ibadah yang pertama kali dihisab, jika salat dinilai baik, maka seluruh amal perbuatan yang lain dianggap baik. Dalam kenyataannya, banyak juga orang Islam yang melalaikan salat secara terang-terangan, tanpa rasa malu dan dosa, meskipun demikian mereka masih mempunyai harapan untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Dia Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Cobalah kita merenung sebentar tentang salat. Seruan adzan sudah menjadi kebiasaan yang dipahami sebagai panggilan untuk melaksanakan salat berjama’ah. Keadaan berbeda,ketika pandemi covid 19, ada Masjid yang tidak mengadakan salat berjama’ah. Karena lingkungan masjid di sekitar masjid, ada yang terpapar covid 19. Ketika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam akan wafat, sedang sakit dan beliau naik mimbar di Masjid Madinah,” Mengingatkan agar salat lima waktu jangan ditinggalkan, hal ini menunjukkan shalat lima waktu, sangat penting.
Sesibuk apapun kita sebagai hamba-Nya tetap ingat kepada-Nya, karena salat adalah sarana berkomunikasi dengan-Nya, ‘Dan salatlah kalian untuk mengingat-Ku’. QS. Thaha : 20. Salat sarana mengingat Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Secara lugas, dapat dinyatakan orang yang tidak salat, berarti telah melupakan-Nya, dan memutuskan hubungan dengan Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Tidak boleh ada,alasan, jika melaksanakan salat, tidak efisien atau mengurangi target pencapaian kerja.

Salat memiliki hikmah yang sangat banyak sekali, sejak kita bertakbir, sebenarnya mengingatkan kebesarannya dalam mengatur alam ini, kita gunung, lautan, langit, bermacam-macam jenis binatang, ikan, batu dan sebagainya, niscaya akan terucaplah kalimat. الله اكبر , Allah Maha Besar. Maka dari sini dapat juga memperkuat kemantapan iman, sehingga kesadaran melaksakan aturan sangat tinggi. Hubungan dengan Allah Subhaanahu wa Ta’ala tidak akan putus dan semakin terasa kebutuhan untuk melaksanakan salat.
Salat yang penuh kesadaran karena Allah Subhaanahu wa Ta’ala akan dapat merasakan hikmah salat, sehingga dalam kehidupan sehari-hari terjsuh dari perbuatan keji dan mungkar. Karena pengaruh salat inilah, hubungan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala akan semakin baik, dan juga hubungan sesama manusia, yang saya istilahkan melangit dan membumi.
Jika telah aktif salat lima waktu dengan rutin , bahkan ditambah dengan salat sunat rawatib dan salat sunat nawafil, setapi perbuatan masih sering menyimpang dari aturan agama, maka terus saja salat, sampai merasakan nikmatnya salat. Semua adalah proses, maka menikmati proses sebagai langkah yang cerdas. Semoga kita dapat mengambill hikmah salat dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Leave a Reply