Tue. Dec 3rd, 2024

    Oleh : Moh.Helman Sueb *

    إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

    اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.أَما بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

    Hadirin yang dirahmati  Allah !

    Alhamdulillah Allah selalu melimpahkan  rahmat-Nya  kepada  kita, sehingga pada  siang ini kita dapat bermuwajahah di majlis yang berbahagia ini..Karenanya patut kita  meningkatkan kesyukuran kita  kepada- Nya. Semoga  shalawat  serta  salam  tetap  terlimpah  kepada  Baginda  Rasulullah Saw., yang  telah  memberikan suri tauladann kepada kita, sehingga  kita  semakin  mantap  untuk menjalankan ajaran  agamanya.

    Hadirin yang  berbahagia  !                                                                                                                  Salah satu nikmat terbesar yang akan membantu manusia untuk meniti tebing terjal kehidupan adalah taubat dan  istighfar  kedua  hal  tersebut bukan  dilakukan  setiap  tahun  baru  maupun bulan  yang  terakhir , namun  taubat  dan  istighfar  sangat  baik,  jika  dilakukan kapan  saja  dan  di  mana  saja. .                                                                                                                     Tuhan telah memberikan berita, gembira kepada umat manusia berupa penerimaan taubat mereka dan pengampunan atas dosa-dosa kecil dan besar. Manusia terperosok dalam dosa dan kesalahan karena minimnya pengetahuan, larut dalam kelalaian, dan terpesona dengan gemerlap dunia. Dosa-dosa itu akan menjatuhkan seseorang dari derajat tinggi kemanusiaannya.

    Hadirin  yang  berbahagia  !                                                                                                                 Diikisahkan dalam Tafsir al-Qurthubi, bahwa suatu hari ada orang   yang   mengadu  kepada  Hasan al-Bashri tentang lamanya paceklik, maka beliaupun berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kemiskinan, beliaupun memberi solusi, “Beristighfarlah kepada Allah”. Terakhir ada yang meminta agar didoakan punya anak, al-Hasan menimpali, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ar-Rabi’ bin Shabih salah  satu  murid beliau  yang kebetulan hadir di situ bertanya, “Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar?”.Maka Hasan al-Bashri pun menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Namun sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh, maka  dengan  tersenyum beliau  mengatakan : “ Jawabanku itu  bukan  atas  kemauanku  sendiri  tetapi  firman Allah, lalu  Hasan  al-Basri  lalu  membacakan  surat   Nuh  ayat  10-13.

    فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً ﴿١٠﴾ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً ﴿١٢﴾ مَّا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَاراً ﴿١٣﴾

    10. maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun–,11. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,12. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.13. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? QS.Nuh : 10-13.

    Hadirin  yang  berbahagia  !

    Sungguh   menarik   jawaban  Hasan   al-Basri,  beliau  mengfokuskan  dengan  satau  kata  kunci yakni  Istighfar. Al  Qurtubi  dan  Ibnu  Katsir menyatakan bahwa  ayat  ini  merupakan  bukti bahwa  beristighfar  dan  bertaubat akan  menyebabkan bertambahnya  rezeqi,dan  keturunan serta  hujan turun  membasahi  bumi  yang  gersang.  Di  sisi  lain  Buya  Hamka  yang  terkenal  dengan  tafsirnya Al-Azhar , memberi  komentar  tentang  ayat  ini, bahwa  ampunan Tuhan   adalah  cahaya  hidup, jika  Tuhan memberi  ampunan, segala  pekerjaan menjadi  mudah, dada pun  lapang dan  hidup  akan  terang  benderang. Bagaimana  dengan kita  telah  beristighfar atau  banyak  keluhan ?

     Hadirin  yang  berbahagia  !

    Terkadang  manusia  memang  benar-benar   lupa  ,  karena  mereka  sedang  tertutup  dan    disibukkan mengumpulkan  harta  benda melalui berbagai  macam  aktivitas  dalam  kehidupan, sehingga  apa  yang dilakukan pada hakekatnya hanya berdasarkan keuntungan serta  berhasilnya  apa  yang  apa  yang  menjadi  cita-cita. Namun jarang sekali berpikir  sebab terjadinya  bencana,  banjir,  kebakaran  hutan  yang  menimbulkan  kabut  asap, tanah  longsor, kemarau  panjang  dan  sebagainya. Mereka  lupa  dan  hanya memamerkan  keluhan-keluhan , bahkan  bersu’udzan  kepada  Allah Subhaanahu  wa  Ta’ala . Meskipun  demikian, sekali  lagi ! karena  kasih  sayang-Nya, maka perbuatan dosa  yang  dilakukan  manusia  tetap diberi  kesempatan  untuk  memohon ampun atau  lazimnya  istighfar kepada-Nya..Allah Subhaanahu  wa  Ta’ala  berfirman,

    قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ

    “Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian  tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan.” (QS. Az Zumar: 53-54 )

    Ayat di atas adalah seruan untuk segenap orang yang terjerumus dalam maksiat, baik dalam dosa kekafiran dan dosa lainnya untuk bertaubat dan kembali pada Allah. Di samping  itu,  juga  memberikan kabar gembira bahwa Allah mengampuni setiap dosa bagi siapa saja yang bertaubat dan kembali pada-Nya. Walaupun dosa tersebut amat banyak, meski bagai buih di lautan (yang tak mungkin terhitung). Sedangkan ayat yang menerangkan bahwa Allah tidaklah mengampuni dosa syirik, itu maksudnya adalah bagi yang tidak mau bertaubat dan dibawa mati. Artinya jika orang yang berbuat syirik bertaubat, maka ia pun diampuni.

    Hadirin  yang  berbahagia  !

                Istighfar selain  meminta  ampun juga  sebagai  permohonan agar  kita  tidak  ditimpa  malapetaka  keburukan  hidup , dan  hal-hal  yang  membawa  kita  menderita  akibat  perbuatan  dosa  yang  kita  lakukan Istighfar  merupakan  kesadaran mengakui kesalahan, kekurangan   dan  merasa belum baik. Karena itu tidak heranlah,  jika  Nabi Muhammad Saw., mengajarkan kepada  kita agar membaca istighfar  tiga  kali. Bahkan  beliau  beristighfar sehari-semalam tidak  kurang   dari  seratus  kali. Berapa  kali  kita  Istighfar  ?

     Istighfar memang memiliki pengaruh positif bagi kita dan orang lain serta akan membawa kebahagiaan hakiki bagi pelakunya, semoga dalam kehidupan  sehari-hari kita mampu mematri  istighfar  dalam  diri, sehingga  kita  akan  terus  membenahi  diri  untuk  menjadi hamba  Allah  Subhaanahu  wa  Ta’ala   yang  selalu  dapatkan  ridlo-Nya. Istighfar  tidak  hanya  dilakukan  setelah  shalat, pada  akhir  tahun  atau  mengawali  tahun  baru . Namun, seharusnya istighfar  dilakukan  setiap  saat,  agar  kesadaran  mengakui  kesalahan akan  terpatri  dalam  diri. Akhirnya,, baiklah  saya  bacakan  hadits  dari  Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    (( مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضَيْقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ )) رواه أبو داود.

    “Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Daud)

    بَارَكَ ا للهُ  لِيْ  وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ   وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحْكِيْمِ  إِ نَّهُ  هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْمُ

    Khutbah  Kedua :

    Hadirin  yang  berbahagia  !

     Salah satu ciri hamba-hamba Allah yang shalih dan meraih surga adalah banyak beristighfar, terlebih pada sepertiga malam yang terakhir, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran [3]: 17 dan Adz-Dzariyat [51]: 18. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sendiri telah memberI tauladan kepada umatnya dengan beristighfar minimal sebanyak 70 kali dalam sehari semalam. Maka sudah selayaknya bagi kita untuk menjadikan istighfar sebagai bagian penting dalam hidup kita sehari-hari. Istighfar menjadi  suatu  keniscayaan  untuk  dilakukan,  sebab   manusia  sering  lupa  dan khilaf, sehingga dalam kehidupannya masih sering  melakukan hal-hal  yang  semestinya  dijauhi. Semoga  kita  yang  hadir  di  majlis  ini,  keluarga  kita,  serta  teman  seiman  dan  se agama  selalu  dapatkan  pengampunan  atas  kekhilafan  yang  telah  dilakukan .Dan  marilah  kita  memanjatkan  do’a  .               

    إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

    اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

    رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

    رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

    رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

    *Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat-Lamongan

    *Anggota LPCR PM PDM Lamonga

    *Wakil Majlis Tabligh PCM Babat-Lamongan

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    :

    By Helman Sueb

    Tentang Saya Moh.Helman Sueb, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *