Oleh Moh.Helman Sueb
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِل لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.أَما بَعْد
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَg
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Hadirin yang berbahagia !
Alhamdulillah, Dialah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang yang beriman, agar iman mereka bertambah-tambah. Kita patut bersyukur dapat berkumpul di majlis yang berbahagia dengan merendahkan diri di hadapan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan berbagai macam nikmat yang kita tidak akan mampu menghitungnya. Shalawat serta sallam, semoga tetap terlimpah kepada junjungan kta nabi Muhammad Shalallhu alayhi was Sallam, yang telah menunjukkan dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang-benderang, sehingga kita mantap di dalam mengamalkan ajaran Islam.
Hadirin yang berbahagia !
Ketenangan hidup tentu sangat dicari, karena kesenangan saja tidaklah cukup. Betapa banyak orang yang senang dengan harta, jabatan, sawah ladang, tetapi tidak mendapatkan ketenangan, karena mereka tidak ingat kepada Dzat yang memberi kelebihan tersebut. Oleh karena itulah dalam khutbah ini, akan disampaikan hal-hal yang dapat kita lakukan, agar kita dapat menggapai ketenangan hidup.
Setidaknya ada lima kiat yang harus kita lakukan, pertama : Dzkrullah atau mengingat Allah Subhaanahu wa Ta’ala, sebagai mana firman-Nya dalam surat Ar Ra’du : 28
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
“ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Ketenangan dapat dimiliki orang yang beriman, jika mereka sealu mengingat-Nya. Mengingat dengan hati, lisan, perbuatan, dan hal. Selama ini banyak dipahami mengingat Allah Subhaanahu wa Ta’ala sekedar dengan hati dan lisan. Padahal dapat kita lakukan dengan perbuatan dan hal. Misalnya kita sealu berbuat yang baik, dan menjauhi yang perbuatan yang mendatangkan murkanya. Langkah positif serta berlomba dalam kebaikan ini sebenarnya bentuk mengingat-Nya dengan perbuatan. Bagaimana mengingat Allah Subhaanahu wa Ta’ala dengan hal ? maka contohnya, kepedulian kita kepada sesama yang membutuhkan bantuan, kemudian kita tutup kebutuhan itu, dan banyak perbuatan yang serupa dengannya.
Hadirin yang berbahagia !
Kiat menggapai ketenangan yang kedua adalah berjuang di jalan Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Berjuang dijalan-Nya merupakan bentuk pembelaan kepada-Nya dan bukti kecintaan kepada-Nya sebagaimana firman-Nya, di dalam surat Al Anfal : 10,
وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِه قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
“ Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha bijaksana.”
Ketika kita berjuang di jalan Allah, yakinlah kita pasti mendapat pertolongan dari-Nya, yang kedatangannya dapat menenangkan hati kita. Sebagaimana para sahabat yang dulu terjun di medan peperangan. Keyakinan dan kebersamaan kita dengan Allah akan menjadikan diri kita mendapatkan ketenangan hati. Di samping itu, Allah Subhaanahu wa Ta’ala akan menguji para hamba-Nya yang sedang berjuang.
Hadirin yang berbahagia !
Kiat menggapai ketenangan yang ketiga adalah berpikir tentang ciptaan-Nya.
Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa, karena manusia selalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, tetapi bila merasakan kelemahan menjadi takut dan tidak tenang. Oleh karena itu memperhatikan ciptaan Allah dapat menjadikan hati tenang. Oleh karena itu dengan melihat bukti-bukti kekuasaan-Nya, sebagaimana di dalam surat Ali Imron : 190,
ان فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
Dalam ilmu mantiq { logika ) manusia disebut sebagai Al insaanu hayawanun nathiqun”, manusia adalah hewan yang berpikir “. Mafhumnya tanpa menggunakan pikiran secara aktif dan benar, niscaya manusia layaknya sama dengan hewan belaka. Kaerena itulah, dalam mempertimbangkan benar tidaknya ucapan, sikap, tindakan, dapat ditempuh dengan berpikir, sehingga dengan kebenaran yang kita lakukan menjadi yakin yang akan membawa ketenangan.
Hadirin yang berbahagia !
Kiat menggapai ketenangan yang keempat adalah bersyukur.
Bersyukur adalah pandai menggunakan nikmat-nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala sesuai dengan kehendak-Nya. Setiap pribadi muslim akan memanfaatkan otak yang ajaib, untuk berpikir dan mendorong tindakan-tindakan yang sesuai dengan kehendak Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Ibrahim :7
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.
Kesyukuran kita kepada nikmat Allah Subhaanau wa Ta’ala. melalui berpikir itulah membuat hati kita menjadi tenang, dan tidak akan melangkah pada hal-hal yang menyimpang dari aturan-Nya.’
Hadirin yang berbahagia !
Kiat menggapai ketenangan yang kelima adalah yakin ketenangan itu dapat meningkatkan iman. Sebagaimana frman Allah . QS.Al Fath : 4
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِيمَٰنًا مَّعَ إِيمَٰنِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana”
Kita meyakini Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang memberikan ketenangan, maka dengan keyakinan yang kuat, kita akan memohon pertolongan agar diberi ketenangan dalam mengarungi samodra kehidupan yang tidaak kekal, ketika kita sedang gelisah, cenmas, gundah gulana, sebab hal ini, jelas akan menganggu kehidupan kita.
Hadirin yang berbahagia !
Ketenangan sesuatu yang kita cari dalam kehidupan dunia, tanpa ketenangan kita akan cepat gelisah, jika langkah kita menyimpang dari aturan Allah Subhaanahu waTa’ala.
Sebenarnya orang yang berpaling dari-Nya, hanya akan menyusahkan dirinya, sebab dia akan dilupakan-Nya, sehingga jauh dari petunjuk–Nya, sehingga apa yang dilakukannya berada di persimpangan jalan. Semoga kita selalu berada pada petunjuk-Nya.
بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمَِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحَكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْم
Khutbah Kedua :
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
Hadirin yang berbahagia !
Alhamdulillah, semoga kita selalu berada dalam petunjuk-Nya, sehingga kita tetap dalam jalan lurus dan perlindungan-Nya. Oleh karena itulah, hendaknya kita berlaku sabar, dan selalu memohon kekuatan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, agar dijauhkan dari malapetaka kehidupan dan meraih ketenangan. Marilah kita saling mendo’akan, mengingatkan dan melakukan hal-hal yang diperintah Allah dan Rasul-Nya. Marilah kita berdo’a , agar kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa berada di jalan kebenaran Untuk itu, , marilah kita memanjatkan do’a kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada kita, dengan merendahkan diri di hadapan-Nya. :.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .
Identitas Penulis :
Moh. Helman Sueb ,M.A. Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat,
dan Anggota Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.
Leave a Reply