Oleh : Moh. Helman Sueb
Pambina Pesantren Muhammadiyah Babat-Lamongan

Rasa takut dapat merasuk kepada siapa saja, kapan saja dan di mana saja . Ketika kita bangun pada malam hari, baru berjalan tiga langkah, tiba-tiba ada yang jatuh, spontan rasa takut pun ada pada diri. Rasa takut itu datang secara tak kita sadari, sehingga kita cepat mereaksi pada diri kita kemudian bangkit untuk menghilangkannya. Rasa takut dapat menghentikan aktivitas kita. Karenanya, tugas kita mencari solusi sekaligus menambah pengetahuan
Nabi Musa As. pernah dihinggapi rasa takut pada ular-ular tukang sihir, sehingga dia berpaling.Dia benar-benar taku, tkarena tampar-tampar tukang sihir berubah menjadi ular yang banyak. Namun setelah tongkatnya dilemparkan atas perintah Allah Subhaanahu wa Ta’ala ular-ular tukang sihir ditelan ular Nabi Musa As. Akhrnya dia tenang kembali. Ular tukang sihir hanya menghayalkan pada diri manusia tampar-tampar yang menjadi seperti ular sungguhan.
Abu Bakar Ash-Shiddiq takut dan bersedih, karena kaki para pemuda dapat dilihat dari bawah di saat sembunyi di Goa Thur. Betapa cinta Abu Bakar kepada Nabi Muhammad Saw. Saat pemuda Qurays yang akan membunuh beliau Lalu Nabi Muhammaf Saw menghibur jangan bersedih dengan berkata:” Jangan bersedih Allah bersama kita.” Ketakutan Abu Bakar adalah ketakutan memiliki arti yang hebat, ia takut Nabi Muhammad Saw. dibunuh pemuda-pemuda Qurays, jika mereka tahu akan keberadaan-Nabi Muhammad Saw.
Dalam pergaulan masyarakat ketakutan dapat juga diciptakan, yang mengakibatkan seseorang atau kelompok merasa takut untuk melakukan sesuatu, paling tidak menciptakan ketidaknyamanan juga. Sebenarnya kalau ditelusuri dengan pikiran yang jernih, orang atau kelompok yang menciptakan rasa takut, sedang berada dalam kebingungan, kekhawatiran dan kegelisahan. Keadaan ini merasuk dalam jiwa mereka karena ada tanda-tanda kekalahan, atau sesuatu yang dimiliki akan hilang, mereka tak ada rasa takut kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. dan jauh dari rasa syukur.
Rasa takut dapat timbul diri seseorang,karena ditakut-takuti oleh orang jahat, takut ketinggalan pesawat, takut rugi, takut dosa dan sebagainya. Semua ketakutan akan merugikan diri sendiri, dan dapat juga menjadikan diri gelisah serta kurang fokus dalam beraktivitas. Oleh karena itu, ketika rasa takut muncul dalam hati kita, sebaiknya terus dzikrullah, ini reesp yang paling mujarap
Bagi kaum muslimin yang ketakutan ditinggalkan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, mereka justru menjadi pemberani dan tampak kegagahan merekauntuk memperjuangkan agama-Nya. Mereka takut melakukan kemaksiatan, dan takut meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, serta selalu meningkatkan ketaatan kepada-Nya. Mereka sadar betul,setiap kebaikan akan ada hambatan, namun kemaksiatan selalu mudah dilakukan.Ketakutan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, akan mendapatkan jaminan surga.Baca : QS.Ar Rahman 46-48.
Rasa takut kita kepada Allah SwT. semakin meningkat, sehingga kita akan ringan dalam melakukan kebaikan dan meninggalkan kemaksiatan di tengah-tengah masyarakat. Rasa takutkita kepada-Nya dapat mengontrol sikap, ucapan dan tindakan kita, agar berada pada jalan yang benar,uatu kita akan berhati-hati dalam melakukan sesuatu yang akan kita kerjakan. Kitapun akan semangat dalam berlomba meraih anugrah Allah SwT.selam kita hidup di bumi-Nya. Semoga !
Leave a Reply