Fri. Jan 31st, 2025

    Oleh : Moh.Helman Sueb

    Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat-Lamongan

    Ketajaman pisau sangat diperlukan untuk menyembelih ayam, kambing, maupun sapi. Sebab dengan ketajamannya, akan mengurangi rasa sakit pada hewan yang disembelih. Maka pisau yang tajam diperlukan bagi para penyembelih hewan korban. Ketajaman memiliki kebermanfaatan yang luar biasa, tetapi bila tidak dimanfaatkan ketajaman pisau itu akan menjadi tumpul, tentu kurang bermanfaat. Oleh karena itulah,  hendaknya  pisau  selalu diasah agar tetap tajam, dan dimanfaatkan memiliki daya guna. Ketajaman pisau berbeda dengan ketajaman hati, karena ketajaman hati berkaitan dengan perasaan sedangkan ketajaman pisau  berkenaan dengan potong-memotong  pada benda, dapat juga untuk menyembelih kambing maupun sapi.Di sisi lain, ketajaman hati dalam kebaikan, berpeluang memperoleh kebahagiaan dan ketenangan. Ketajaman hati akan membawa kemuliaan juga.

    Berbeda dengan ketajaman pikiran, meskipun mampu membedakan yang baik dan yang buruk, dan menghasilkan pemikiran, tanpa adanya bimbingan agama tentu kebaikan yang didapat tidak dapat mengantarkan pada kebahagiaan, apalagi ketenangan. Jadi kita tidak boleh hanya mengandalkan otak atau akal semata. Ketajaman pikiran, tidak terlepas dari ketajaman hati, sama persisi dengan pernyataan jika hati baik maka, pikiranpun akan menjadi baik. Hati yang terasah dengan keimanan yang kuat, akan sangat peka terhadap masalah yang dihadapi yang selalu dihubungkan dengan kekuasaan atau kehendak sang Pencipta, yakni Allah Subhaanahu wa Ta’ala, hati yang selalu mengingat –Nya d imana saja berada.

    Hati yang tajam akan memiliki peluang untuk merasakan ketenangan, karena  mengingat Allah Subhaanahu wa Ta’ala.  Sebagaimana firman-Nya ” Dan orang-orang yang beriman, tenang hati mereka dengan ingat Allah, ingat-ingat hanya ingat kepada Allah hati akan menjadi  tenang.” QS : Ar ra’du : 28. Ketenangan hati yang dimiliki seseorang, akan membawa dirinya tenang dalam berpikir serta memutuskan sesuatu. Pada ayat di atas sangat jelas, untuk meraih ketenangan hati dengan jalan cara mengingat Allah, ketajaman hati dihasilkan mengingat Allah.

    Berarti seseorang yang lupa kepada Allah Subhaanahu wa  Ta”ala, hatinya tumpul dan mempunyai peluang untuk gelisah, resah dan putus  asa. Hati yang tidak tajam akan membawa pikirannya pada persimpangan jalan  yang dilarang agama. Hanya saja hati yang tidak berasa, sangat sulit kembali ke jalan kebenaran, kecuali mendapat hidayah dari-Nya.

    Orang cerdas,  yang sering mengingat Allah, akan selalu berpikir positif, hati pun akan semakin tajam, untuk mendapatkan ketenangan hidup. Oleh karena itu, hati dan pikiran yang postif, akan selalu berusaha meraih sukses dan mudah pula menebar kebaikan. Semoga kita mampu memanfaatkan anugrah Allah Subhaanau wa Ta’ala dan memiliki ketajaman hati, dalam mengarungi samodra kehidupan.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    By Helman Sueb

    Tentang Saya Moh.Helman Sueb, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

    2 thoughts on “Ketajaman Hati Kita”
    1. Ketenangan hati adalah sesuatu yang sangat berharga. Banyak orang menginginkan hal ini namun tidak semua orang dapat menikmati ketenangan hati. Sangat bersyukur dan beruntung bersahabat dengan orang-orang yang selalu menasehati. Seperti ustdaz Moh. Sueb Helman inj. Terimankaaih ustdaz saya sudahembaca tulian Pian.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *