Oleh : Moh.Helman Sueb
Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat-Lamongan
Ada dua kenikmatan yang sering membuat lalai manusia. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari. Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang“.
Sungguh dua kenikmatan yang tak ternilai harganya,yang keduanya saling berkaitan. Bayangkan saja kesehatan yang kita rasakan akan memiliki peluang untuk memburu hasil yang meningkatkan kemampuan kita dengan kesempatan yang ada. Terkadang ada yang mempunyai kesempatan untuk melakukan berbagai macam kebaikan , tetapi tidak sehat. Ada yang kesehatan badannya sangat prima, tetapi kesibukannya luar biasa,sehingga tak ada kesempatan untuk melakukan kebaikan atau hal-hal yang positif. Oleh karena itu, kesempatan adalah peluang untuk menambah pengetahuan dan berbenah diri untuk yang lebih baik. Selagi kita sehat, maka kesempatan memiliki peluang besar untuk kita manfaatkan.

Pelatihan Manajemen Perubahan di UMM
Silahkan mumpung anda belum delapan puluh tahun kesempatan masih luas. Ajakan Prof. Imam Robandi, sekaligus menyadarkan kita betapa berharganya kesempatan dan pentingnya ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi diri dan orang lain. Apa yang kita bayangkan ? Secara retoris seorang yang usianya delapan puluh tentu lemah dan berkurang fungsi indra yang dimilikinya, ini di Indonesia, tetapi sekarang ada juga usia delapan puluh tahun juga masih baik ingatannya dan dapat menyampaikan ilmunya, di luar negeri usia sembilan puluh tahun. Ini artinya selagi di bawah usia delapan puluh tahun hendaknya kita masih aktif untuk mengembangkan diri.

Peserta dari Pesantren Lamongan
Betapa cinta Allah pada orang-orang yang beriman dan berpengetahuan sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala : Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dari kalian dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa derajat. QS. Al Mujadalah:11. Beberapa derajat, suatu perbedaan yang nyata antara orang yang berilmu dan dan orang yang tak berilmu. Semakin banyak yang dipelajari semakin banyak yang diketahui. Semakin banyak yang didengar, maka akan semakin banyak ilmu yang didapat dari mendengar.
Dalam kehidupan, orang-orang yang memiliki ilmu akan lebih mudah memecahkan suatu masalah dibandingkan dengan yang tak berilmu, oleh karena itu berbahagialah kita kita yang tetap mencintsi ilmu dengan gembira. Menuntut ilmu dalam Islam sangat diperhatikan, bahkan dikatakan pendidikan seumur hidup, selagi masih hidup hendaklah kita bertekad menjadi orang yang berpengetahuan yang bermanfaat.
Leave a Reply