Fri. Jan 31st, 2025

    Oleh : Moh. Helman Sueb

    Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat-Lamongan

    Cahaya sangat berperan dalam kehidupan manusia, utamanya sebagai penerang paada hal-hal yang gelap, sehingga dapat terang kembali seperti semula. Cahaya  yang berada adalam hati seseorang, tentu dapat motivasi diri untuk menjadi yang lebih baik. Oleh karena itulah, peluang harus  hendaklah kita dapat memanfaatkannya untuk menabur cahaya. Sebab banyak di antara kita yang membutuhkan bantuan dan perlindungan karena banyaknya masalah yang menimpa mereka. Maka Al Qur-an  sebagai cahaya merupakan pedoman umat Islam.

     Tugas para Rasul termasuk Muhammad Saw., adalah mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Kita dapat mengartikan kegelapan itu berupa penyimpangan, pembangkangan, pelanggaran, yang   akan membawa derita dan sengsara. Cahaya suatu kebenaran dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang fungsinya memberikan penerangan kepada manusia agar mereka tidak sengsara, tidak tersesat, tidak durhaka serta tidak menderita.

     Kegelapan dan cahaya tidaklah sama dan tidak aakan oernah bercampur. Hal-hal yang membawa kegelapan banyak sekali jalannya, tetapi cahaya hanya satu sumbernya yakni dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Secara akal memilih jalan yang bercahaya adalah pilihan yang tepat, sedangkan jalan kegelapan adalah jalan keseatan, memilihnya suatu kerugian. Orang-orang yang memilih jalan kegelapan dapat dipastikan mereka yang menentang agama, sedangkan orang-orang memilih cahaya adalah mereka yang taat beragama. Sebab orang taat  beragama  akan selalu menggunakan petunjuk yang telah ada dalam Al Qur-an maupun Al hadits., keduanya sebagai sumber agama Islam  yang harus dipatuhi

    Cahaya sangat kita perlukan, maka kita harus mendekatkan diri  pada sumber cahaya, yakni Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Hal ini, telah diterangkan di dalam Al Qur-an maupu Al Hadits. Kedekatan kita pada sumber cahaya, memiliki peluang mendapatkan petunjuk dari-Nya, berupa kebenaran atau kebaikan yang merasuk pada diri sehingga menjadi refleksi gerak yang membawa kebaikan. Jika kebaikan atau kebenaran berada pada diri kita, maka menjadikan hati kita terang benderang menuju ketenangan. Kebahagiaan dan ketenangan, adalag dua hal pada umumnya dibutuhkan manusia. Kita membutuhkan cahaya, jika cahaya telah merasuk  pada diri  kita, maka patut kita berbahagia dan terus memohon petunjuk dan perlindungan dari-Nya, Semoga apa yang kita harapkan, terwujud dalam kehidupan.Marilah kita memohon sebagaimana do’a  yang diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi was Sallam , semoga kita berada dalam petunjuk, ketakwaan, menjauhkan diri dari dosa, serta kaya hati

     اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى والتقى وَالْعَفَافَ والغنى

    Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hidayah (petunjuk), ketaqwaan, dihindarkan dari perbuatan yang buruk, serta memohon kepada-Mu kekayaan hati.” (Shahih Muslim ).Do’a  merupakan usaha pertama dalam upaya untuk terkabulnya suatu do’a. Do’a di atas mohon empat hal, pertama : memohon petunjuk,  memohon ketaqwaan yang mampu  melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya serta kemampuan menjauhkan diri dari dosa.Semoga

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    By Helman Sueb

    Tentang Saya Moh.Helman Sueb, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

    4 thoughts on “Cahaya Dalam Agama Kita”

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *