Fri. Jan 31st, 2025

    Oleh : Moh.Helman Sueb *

    إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

    اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.أَما بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ !

    يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

    يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمً

    Alhamdulillah, Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan langit tanpa tiang, kekuasaan-Nya  tidak terbatas. Diapun kuasa membolak-balik nasib manusia. Oleh karena itulah, kita  patut bersyukur dan bertaqarrub kepada-Nya agar kita selalu dalam lindungan dan petunjuk-Nya. Semoga shalawat dan salam tetap  terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi was sallam, yang telah memberikan tauladan  dan bimbingan emlalui sabdanya, sehingga kita mantap  dalam beragama Islam.

    Hadirin  yang berbahagia !

    Marilah kita bermuhasabah diri, sebagaimana dicontohkan Rasulullah  Saw. dan  para sahabat. Hendaklah mengingat akan keberadaan kita sebagai makhluk yang paling mulia. Sebab kita diciptakan sebagai makhluk yang paling baik dan dibekali akal, dan akal inilah yang merupakan nikmat yang patut disyukuri. Dengan akal manusia dapat terbang keangkasa dan menyelam ke dasar laut.   Allah Subhaanahu wa  Ta’ala, berfirma :

    لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

    “ Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,”

    Dalam tafsir Al Maraghi dijelaskan,  bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’ala  menciptakan manusia  dalam bentuk yang paling bagus. Allah Subhaanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dengan ukuran tinggi  yang memadai, dan makan makanan dengan tangannya, tidak seperti makhluk yang lain yang mengambil dan memakan makanannnya dengan mulutnya. Hal ini hendaklah menjadi pelajaran agar manusia terus meningkatkan kesyukuran kepada-Nya.  Bernuhasabah diri harus terus dilakukan, sebagai koreksi untuk mengetahui kekurangan dan siap membenahi, menuju insa yang lebih baik.

    Hadirin  yang berbahagia ! Menurut  Buya Hamka bersyukur adalah pandai menggunakan  nikmat Allah sesuai dengan kehendak-Nya. Menurut Ibnu Qoyyum bersyukur adalah Tunduk dan taat kepada aturan Allah SwT. serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan amalan yang disukai-Nya, baik maupun lahir maupun  batin.

    Menjadi hamba yang bersyukur adalah dambaan kita semua dan tidaklah salah, karena para  Nabi  adalah hamba Allah Subhaanahu wa Ta’ala  yang  gemar bersyukur. Dalam  khutbah ini  ada  empat  kiat menjadi hamba  yang bersyukur, yang diuraikan secara  singkat. Pertama : Mengingat sebelum disebut manusia. Sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wa  Ta’ala QS Al Insan :1,

    هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا

    “Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”

    Dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’ala , menciptakan ke alam wujud  ini, padahal sebelumnya dia bukanlah merupakan sesuatu yang disebut-sebut ( belum menjadi mnusia ), karena hina dan lemahnya. Oleh karena itulah, hendaknya manusia bersyukur kepada-Nya, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Memang hal ini tidaklah mudah, kecuali orang-orang yang telah mapan imannya. Untuk itu, mengasah diri dengan mengingat masa-masa sebelum menjadi manusia, sebagai peluang menjadi hamba  yang bersyukur.

    Hadirin  yang berhagia !


    Kiat yang kedua  agar menjadi hamba yang bersyukur yang kedua adalah  : Mengingat asal  kejadian   kita  sebagaimana firman-Nya, surat Al Insan : 2.

    • اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا

    “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Al Insan : 2

    Ayat ini menggugah kita agar kita tidak berbuat sombong  angkuh dan merasa paling hebat. Karena manusia diciptakan dari sperma yang bercampur. Kasih sayang Allah Subhaanahu wa Ta’ala ditampakkan pula dengan memberikan penglihatan dan pendengaran, sebagai modal menghadapi ujian darinya, bahkan tidak hanya penglihatan dan pendengaran  yang diberikan , tetap[ ditambah dengan pemberian petunjuk jalan yang benar, untuk menghadapi ujian tersebut. Tetapi di dalam kenyataan hidupnya manusia, terbelah menjadi dua yang bersyukur  dan  yang kufur.

    • انا هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوْرًا

    “ Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur”. Al  Insan : 3

    Hadirin yang berbahagia  !

    Kiat menjadi hamba yang bersyukur yang ketiga : “Menerima  pembagian Allah”. Betapa banyak orang yang telah memiliki kelebihan harta, ilmu dan jabatan atau lainnya, tetapi dengan kelebihan itu tidak mampu mendekatkan diri dan bersyukur kepada  Allah Suhaanahu wa Ta’ala, sehingga dengan kelebihannya itu, menjadikan dirinya menyimpang dari aturan-Nya. Inilah cermin orang-orang yang tidak merasa cukup dengan pembagian Allah Subhaanahu wa Ta’ala  yang Maha Pemberi dan Maha Adil. Menerima pembagian Allah Subhaanahu wa Ta’ala, akan memiliki pengaruh yang sangat bagus, di antaranya  tidak mudah mengeluh menerima sesuatu di bawah target, terbiasa menyukuri nikmat sedikit maupun banyak, selalu tegar dan tetap  semangat dalam menghadapi kehidupan.

    Hadirin  yang berbahagia  !

    Kiat  menjadi hamba yang bersyukur yang keempat : Bercermin pada para Nabi. Di dalam Al Qur-an  surat An Naml : 40, Nabi Sulaiman Alaihi was Sallam yang memiliki kerajaan,  ilmu, dapat berbicara dengan binatang, mengendalikan Jin dan sebagainya. Beliau sadar betul, bahwa kelebihan yang dimilkinya adalah berasal dari Allah Subhaanahu  wa Ta’ala. QS.: An Naml : 40

    قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ

    dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.

      Dalam  surat An Nahl: , Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman :

    إنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

    “ Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),”( An Nahl:120 )

    شَاكِرًا لِّاَنْعُمِهِ ۖاجْتَبٰىهُ وَهَدٰىهُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

    dia mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Allah telah memilihnya dan menunjukinya ke jalan yang lurus. ( An Nahl :121 )

    Ibrahim ‘Alayhis sallam, seorang pemimpin  yang pauh kepada Allah SwT. dan  dia tidak termasuk musyrik, ketika umatnya banya yang menyembah berhala. Dia  selalu mensyukuri nikmat-nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Diapun akhirnya dipilih-Nya dan ditunjukkan ke jalan yang lurus. Aisyah Radhiallahu anha, pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. Ya Rasulullah Saw. telah dijamin  masuk surga, mengapa beliau masih beribadah sampai kakinya bengkak. Maka Rasulullah Saw. menjawab : hanya ingin dicatat sebagai hamba  yang bersyukur. Beliau terus meningkatkan kesyukuran kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

    Beda dengan Qorun yang menyombongkan diri dengan hartanya, Fir’aun  yang menyombongkan diri dengan kekuasaannya. Namrud sombong dengan kekuasaan, Abu lahab, Abu Jahal yang sombong karena kekuatan dan keturunannya. Mereka semua, manusia ini tidak mensyukuri nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Setelah menerima nikmat dari-Nya.

    Hadirin  yang berbahagia ! Kesyukuran kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, pasti akan mendapat balasan dari-Nya, baik bersyukur  melalui hati, lisan maupun anggota  badan. Setiap kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari-Nya meskipun  kita tidak mengharapkan balasan  dari-Nya, Sebab adalah Dzat  yang Maha Rahman – Rahim . Maha  Pengasih lagi Maha Penyayang.

    Allah Subhaanahu wa Ta’ala  yang Ibrahim : 7

    وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

     Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

    بَارَكَ ا للهُ  لِيْ  وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ   وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحْكِيْمِ  إِ نَّهُ  هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْمُ

    Khutbah   II

    الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

    Hadirin yang berbahagia !

    Jika kita menghitung nikmat Allah Subhaanahu wa ta’ala yang telah diberikan kepada kita, tentu kita tak akan mampu menghitungnya. Oleh karena itulah, sebagai hamba-Nya kita harus besyukur atas segala nikmat-Nya. Yakinlah kita, kesyukuran kita  akan berbalas, Di dunia inilah, saatnya kita bersyukur dengan memperbanyak amal sholeh, serta  menggunakan nikmat-nya  sesuai dengan kehendak-Nya.Semoga kita yang hadir dalam majlis  ini mendapat ridho dan pertolongan-Nya. Dan marilah kita berdo’a :

    إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

    اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

    رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

    رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

    رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

    Identitas Penulis :

    Moh. Helman Sueb MA.

    Adalah Pembina  Pesantren  Muhammadiyah  Babat

    Dan Anggota Majlis Tabligh  PCM  Babat Lamongan

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    By Helman Sueb

    Tentang Saya Moh.Helman Sueb, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

    2 thoughts on “Kiat Menjadi Hamba Yang Bersyukur”

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *