Sat. Dec 7th, 2024

    Oleh : Moh.Helman Sueb *

    Memulai itu menjadi wajib, kalau tidak, berarti seseorang itu siap untuk menjadi korban kepintaran orang lain. Ciri orang yang hidup adalah bergerak, bergerak sama dengan berani. Memulai dari nol atau di saat terhenti, membutuhkan kekuatan, tekad dan kemauan, untuk itulah  keberanian sangat menentukan kesuksesan seseorang. Terkadang ada yang gencar menulis, tiada hari tanpa menulis, tetapi sayang sekali hanya berlangsung satu tahun, wah lumayan lama. Setelah itu berhenti dan tidak menulis lagi, bagai petinju yang pukulan knock out, dan tidak bangkit lagi.

    Kajian Spesial Jum’at Malam (KSJM), suatu ikhtiyar yang digagas Prof. Imam Robandi, agar santti -santri IRo memiliki kekuatan dalam kehidupan. Tidaklah heran, jika materi itu disampaikan oleh orang-orang hebat, yang berkompeten dalam bidangnya. Tentu saja tidak terlepas dari tangan cerdas Prof. Imam Robandi, sehingga mereka yang memberikan materi, maupun moderator  benar-benar orang -orang yang terpilih. Kehadiran kita, sangat bermanfaat, meskipun ilmu yang terserap hanya sedikit, misalnya. Kerajinan mengalahkan  kepintaran, kalimat ini, yang sering disampaikan Prof. Imam Robandi, agar kita mencintai ilmu.

    Berkaitan dengan pengamalan keagamaan, ketika kita sadar, telah banyak melakukan kekhilafan kepada sesama, dan diri kita sering menyimpang dari aturan agama, maka hendaklah tidak takut untuk memulai dengan menyusuli perbuatan yang terpuji, meskipun harus dari nol menuju yang lebihb aik dan tidak ingin mengulangi lagi. Langkah iitu adalah cerdas dan terpuji, tentu akan berdampak positif. Allah Subhaanahu wa Ta’ala  masih memberikan peluang kembali ke jalan yang benar. Dosa-dosa yang dilakukan hamba-Nya semua akan  diampuni, bila hamba-Nya memohon ampun kepada-Nya.

    Di antara penyimpangan yang biasa tidak terasa adalah kesombongan kita, setelah kelebihan berpihak pada diri kita, prasangka buruk terhadap orang yang belum kita kenal, tetapi kita tidak merasakannya, sedangkan orang lain sangat peka, merasakan apa yang kita lakukan. Meskipun demikian sifat kita tetap dapat dimaafkan-Nya asal kita berani untuk bertaubat dan tidak mengulanginya.

    Kegagalan dalam meraih cita-cita ternyata suatu hal yang umum, karena  orang lain juga pernah mengalami, karenanya mengapa kita harus bersedih. Mencari sebab kegagalan dan berani memulai lagi, untuk memperbaiki dan optimis merupakan cermin orang yang ingin menuju kesuksesan.

    Memulai memang sulit, tidak memulai sama dengan berhenti dan akan menjadikan kita  rugi besar. Allah Subhaanahu wa Ta’ala menyemangati kita. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. QS.: Insyirah : 5-6.

    Kita makhluk yang mulia, tetap dibimbing-Nya agar tidak gampang goyah, rontok, rapuh dan ambruk dalam kehidupan. Kesulitan laksana ujian kenaikan tingkat, semakin tinggi semakin berat, tetapi bila kita lulus tingkatanpun naik, tentu merasa puas dengan senang hati. Kita juga berkesempata

    Sekarang kita berada pada tahun baru Hijrah 1446, hijrah berarti berpindah dari yang kurang baik menuju yang lebih baik, yang sebelumnya malas menjadi rajin, yang sebelumnya kurang semangat maka di tahun ini harus lebih semangat.Di tahun baru hijrah ini juga, kita mengevaluasi diri atas keurangan kita, kelemahan kita, kemudian kita siap membenahi serta selalu memohon pertolongan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Sebab tanpa pertolongan–Nya apa yang kita inginkan tidak akan tecapai. Semoga kita berani memulai, dan membenahi, meskipun sulit dan berat untuk melakukannya kita tetap semangat.

    Babat, 8 Juli 2024

    • Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    By Helman Sueb

    Tentang Saya Moh.Helman Sueb, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

    2 thoughts on “Memulai dan Mengubah Diri”

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *