Oleh : Moh.Helman Sueb *
Tujuan manusia diciptakan adalah ibadah, ibadah berarti mendekatkan diri kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. otomatis orang mendekatkan diri kepada-Nya, tentu akan selalu diperhatikan dan diingat, diingat berarti ada jaminan ditolong ketika kita membutuhkan pertolongan yang kita sendiri tidak tahu menahu. Begitulah di antara bentuk pertolongan-Nya, yang akan membawa diri kita berjalan di atas jalan yang benar.
Bila seseorang menjauh dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala, hanya mengandalkan kelebihan yang dimilikinya, maka kesombongan sudah melekat pada dirinya sekaligus lupa menjadikan kelebihan sebagai tuhannya. Akibatnya Tuhanpun akan melupakannya, dibiarkan dalam kesesatan dan dia tidak merasa berbuat salah, tetapi merasa mendapat petunjuk, sehingga perbuatan jahat dan menyimpang terus dilakukan tanpa henti. Semakin hari bertambah jauh dan lupa asal kejadiannya, begitulah sifat orang yang lupa kepada-Nya. Kejauhan seseorang pada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, tidak akan mengurangi kekuasaan-Nya dan menjadikan miskin, karena Dia Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Manusia selalu membutuhkan pertolongan, karena dia makhluk sosial yang pastinya tidak dapat hidup sendiri suatu saat akan meminta pertolongan pada yang lain. Sebagai orang yang beriman sngat yakin ibadah kita sangat berkaitan pembelaan kita kepada-Nya. Pembelaan yang dimaksud di sini adalah pengamalan kita pada agama-Nya yang ditunjukkan dengan keataatan secara ikhlas bukan karena paksaan, atau pamrih. “ Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong agama Allah niscaya, Dia akan menolong kalian, dan menguatkan kedudukan kalian.” QS. Muhammad : 7. Dengan pemahaman yang sangat mudah, kalau kita terbiasa menolong akan ditolong. Ditolong berarti dilindungi, diberi petunjuk serta mendapatkan pertolongan dalam arti yang sebenarnya.
Terkabulnya permohonan kita, sangat berkaitan dengan ibadah yang kita lakukan, jika ibadah yang kita lakukan dalam keseharian baik, maka ada peluang do’a kita dikabulkan, begitu sebaliknya. Dalam logita akan sangat mudah dimengerti, orang dikenal karena pendekatannya, memiliki peluang lebih cepat dikabulkan, dari pada yang tidak pernah mendekat. “ Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”, Hanya kepada-Mu Ya Allah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan. Bergembiralah kita ,jika telah terbiasa beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, karena apa yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan pasti dibalas. Oleh karena itulah, beribadah merupakan kebutuhan kita sehari-hari yang akan menyelamatkan diri dari jalan yang mendatangkan murka. Berdo’a merupakan kebutuhankita sekaligus mengingatkan kita. Dialah dzat satu-satunya tempat bergantung kita, yang kita mintai pertolongan dan segala permasalahan dalam kehidupan. Jadi do’a bukan memaksa Allah Subhaanahu wa Ta’ala, tetapi do’a kita, cermin kelemahan kita untuk memohon pada yang lebih kuat dan lebih Kaya, agar kitapun menjadi lebih dekat kepada-Nya.Semoga…!
Babat, 16 Juli 2024
Moh.Helman Sueb adalah Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat-Lamongan
Leave a Reply