Wed. Dec 4th, 2024

    Menjadi Hamba yang Bersyukur

    Babat, 26 – 04 -2024

    Oleh : Moh.Helman Sueb *

    إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
    اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.أَما بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ !
    يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
    يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمً
    Alhamdulillah, Allah yang telah menciptakan langit tanpa tiang, kekuasaan-Nya tidak terbatas. Diapun kuasa membalak-balik nasib manusia. Oleh karena itulah, kita patut bersyukur dan bertaqarrub kepada-nya agar kita selalu dalam lindungan dan petunjuk-Nya. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi was sallam, yang telah memberikan tauladan dan bimbingan emlalui sabdanya, sehingga kita mantap dalam beragama Islam.

    Hadirin yang berbahagia !
    Marilah kita bermuhasabah diri, setelah menjalani training center di bulan yang penuh barokah, kita mengingat akan keberadaan kita sebagai makhluk yang paling mulia. Sebab kita diciptakan sebagai makhluk yang paling baik dan dibekali akal, dan akal inilah yang merupakan nikmat yang patut disyukuri sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala :
    لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
    “ Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,”
    Dalam tafsir Al Maraghi dijelaskan, bahwa Allah Subhaanahu wa ta’ala menciptakan manusia dalam bentuk yang paling bagus. Allah Subhaanahu wa Ta’ala menciptakan dengan ukuran tinggi yang memadai, dan makan makanan dengan tangannya, tidak seperti makhluk yang lain yang mengambil dan memakan makanannnya dengan mulutnya. Hal ini hendaklah menjadi pelajaran agar manusia terus meningkatkan kesyukuran kepada-Nya. Nuansa Ramadhan masih hangat diingatan kita, maka bernuhasabah diri langkah yang masih relevan dilakukan, sebagai koreksi untuk mengetahui kekurangan dan siap membenahi.

    Hadirin yang berbahagia !

    Menurut  Buya Hamka bersyukur adalah pandai menggunakan  nikmat Allah sesuai dengan kehendak-Nya. Menurut Ibnu Qoyyum bersyukur adalah Tunduk dan taat kepada aturan Allah SwT. serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan amalan yang disukai-Nya, baik maupun lahir maupun  batin.

    Menjadi hamba yang bersyukur adalah dambaan kita semua dan tidaklah salah, karena para Nabi adalah hamba Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang gemar bersyukur. Maka dalam uraian khutbah ini ada empat kiat menjadi hamba yang bersyukur, yang diuraikan secara singkat. Pertama : Mengingat sebelum disebut manusia. Sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wa Ta’ala QS Al Insan :1,
    هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا
    “Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”
    Dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’ala , menciptakan ke alam wujud ini, padahal sebelumnya dia bukanlah merupakan sesuatu yang disebut-sebut ( belum menjdi mnusia ), karena hina dan lemahnya. Oleh karena itulah, hendaknya manusia bersyukur kepada-Nya, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Memang hal ini tidaklah mudah, kecuali orang-orang yang telah mapan imannya. Untuk itu, mengasah diri dengan mengingat masa masa sebelum menjadi manusia, sebagai peluang menjadi hamba yang bersyukur
    Hadirin yang berhagia !

    Kiat yang kedua agar menjadi hamba yang bersyukur yang kedua adalah : Mengingat asal kejadian kita sebagaimana firman-Nya, surat Al Insan : 2.
    • اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
    “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Al Insan : 2

    Ayat ini menggugah kita agar kita tidak berbuat sombong angkuh dan merasa paling hebat. Karena manusia diciptakan dari sperma yang bercampur. Kasing sayang Allah Subhaanahu wa Ta’ala ditampakkan pula dengan memberikan penglihatan dan pendengaran, sebagai modal menghadapi ujian darinya,
    Bahkan tidak hanya penglihatan dan pendengaran yang diberikan , tetap[ ditambah dengan pemberian petunjuk jalan yang benar, untuk menghadapi ujian tersebut. Tetapi di dalam kenyataan hidupnya manusia, terbelah menjadi dua yang bersyukur dan yang kufur.
    • انا هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوْرًا
    “ Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur”. Al Insan : 3

    Hadirin yang berbahagia !
    Kiat menjadi hamba yang bersyukur yang ketiga : Menerima pembagian Allah. Ketika betapa banyak orang yang telah memiliki kelebihan harta , ilmu dan jabatan atau lainnya, di dalam kehidupannya, tetapi dengan kelebihan itu tidak mampu mendekatkan diri dan bersyukur kepada Allah Suhaanahu wa Ta’ala, sehingga dengan kelebihannya itu, menjadikan dirinya menyimpang dari aturan-Nya. Inilah cermin orang-orang yang tidak merasa cukup dengan pembagian Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang Maha Pemberi dan maha Adil. Menerima pembagian Allah Subhaanahu wa Ta’ala, akan memiliki pengaruh yang sangat bagus, di antaranya, tidak mudah mengeluh menerima sesuatu di bawah target, terbiasa menyukuri nikmat sedikit maupun banyak.Selalu tegar dan tetap semangat dalam menghadapi kehidupan.

    Hadirin yang berbahagia !

    Kiat menjadi hamba yang bersyukur yang keempat : Bercermin pada para Nabi. Di dalam Al Qur-an surat An Naml : 40, Nabi Sulaiman Alaihi was Sallam yang memiliki kerajaan, ilmu , dapat berbicara dengan binatang , mengendalikan Jin dan sebagainya. Beliau sadar betul, bahwa kelebihan yang dimilkinya adalah berasal dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

    قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
    dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.

    Dalam surat An Nahli : ayat : 120 dan 121, Allah berfirman :

    إنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
    “ Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),”
    شَاكِرًا لِّاَنْعُمِهِ ۖاجْتَبٰىهُ وَهَدٰىهُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
    “ dia mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Allah telah memilihnya dan menunjukinya ke jalan yang lurus.
    Ibrahim ‘Alayhis sallam , seorang pemimpin yang pauh kepada Allah SwT. dan dia tidak termasuk musyrik, ketika umatnya banya yang menyembah berhala. Dia selalu mensyukuri nikmat-nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Ibrahim Alayhis Sallam akhirnya dipilih-Nya dan ditunjukkan ke jalan yang lurus.
    Aisyah Radhiallahu anha , pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. Ya Rasulullah Saw. telah dijamin masuk surga , mengapa beliau masih beribadah sampai kakinya bengkak. Maka Rasulullah Saw. menjawab : hanya ingin dicatat sebagai hamba yang bersyukur. Beliau terus meningkatkan kesyukuran kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
    Beda dengan Qorun yang menyombongkan diri dengan hartanya, Fir’aun yang menyombongkan diri dengan kekuasaannya. Namrud sombong dengan kekuasaan, Abu lahab, Abu Jahal yang sombong karena kekuatan dan keturunannya. Mereka semua, manusia ini tidak mensyukuri nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Setelah menerima nikmat dari-Nya.

    Hadirin  yang berbahagia !
    
    Kesyukuran kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, pasti akan mendapat balasan dari-Nya, baik bersyukur  melalui, hati, lisan maupun anggota  badan. Setiap kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari-Nya meskipun  kita tidak mengharapkan balasan  dari-Nya, Sebab adalah Dzat  yang Maha Rahman – Rahim . Maha  Pengasih lagi Maha Penyayang.

    Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang Ibrahim : 7
    وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
    Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

    بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحْكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْمُ

    Khutbah II
    الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
    Hadirin yang berbahagia !
    Jika kita menghitung nikmat Allah Subhaanahu wa ta’ala yang telah diberikan kepada kita , tentu kita tak akan mampu menghitungnya. Oleh karena itulah , sebagai hamba-Nya kita harus besyukur atas segala nikmat-Nya. Yakinlah kita , kesyukuran kita akan berbalas, Di dunia inilah, saatnya kita bersyukur dengan memperbanyak amal sholeh, serta menggunakan nikmat-nya sesuai dengan kehendak-Nya.Semoga kita yang hadir dalam majlis ini mendapat ridho dan pertolongan-Nya. Dan marilah kita berdo’a :

    إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
    اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
    رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
    رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
    رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

    • Pembina Pesantren Muhammadiyah Baba-Lamongan
    • Wakil Ketua Majlis Tabligh PCM Babat-Lamongan
    • Anggota LPCR PM PDM Lamongan

    .

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Identitas Penulis :
    Moh. Helman Sueb MA.
    Adalah Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat
    Dan Anggota Majlis Tabligh PCM Babat Lamongan

    December 2024
    TWTFSSM
     12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    24252627282930
    31 
    December 2024
    TWTFSSM
     12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    24252627282930
    31 
    One thought on “Menjadi Hamba yang Bersyukur”

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *